Rabu, 03 Februari 2016

KEWIRAUSAHAAN



BATA PRES ANDIKA
MK : Kewirausahaan






DEDEK ANDIKA
201322006


PRODI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIK IMELDA







Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis Makalah panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pengetahuan dan nikmatnya buat penulisan sehingga dapat menyelesaikan “ Makalah Kewirausahaan/Tecno Enterpreneuship”.
            Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan harapan agar para pembaca dapat memanfaatkan dengan baik sehingga menambah wawasan pembaca dalam memulai sebuah usaha.
            Makalah ini dirancang sedemikian rupa sehingga para pembaca dapat mengerti dengan mudah dan memahami tentang berwirausaha. Harapan penulis agar pembaca dapat mempelajari isi dari makalah ini.
            Tiada gading yang tidak retak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari penulisan dan isi. Oleh karena itu penulisan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik di masa yang akan datang.
            Akhir kata penulis, selamat membaca dan memahami Makalah tentang kewirausahaan.



                                                                                    Medan, 17 januari 2016


                                                                                           Dedek andika



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................   i    
DAFTAR ISI..............................................................................   ii   
BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang ........................................................   1   
1.2         Profil Usaha.............................................................   4   
BAB II PRODUK
2.1     Jenis Produk ...........................................................   5   
          2.2     Peralatan dan Bahan.................................................   5   
          2.3     Proses Pembuatan Batu Bata ....................................   6

BAB III  PEMASARAN
3.1    Strategi Pemasaran....................................................   8
3.2    Tujuan Pemasaran ....................................................   9
          3.3    Analisis Swot............................................................  9
          3.4    Struktur Organisasi....................................................   10
BAB IV PERHITUNGAN KEUNTUNGAN
4.1    Modal Usaha.............................................................   11
4.2    Keuntungan usaha......................................................   12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    Kesimpulan...............................................................   15
5.2    Saran.......................................................................   15
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Batu bata adalah bahan bangunan yang paling sering digunakan untuk membuat dinding, pagar dan beberapa elemen yang lain. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya.
Bisnis batu bata untuk bisnis ini terinspirasi pada beberapa faktor seperti banyaknya orang kaya baru di sekeliling yang menyebabkan timbulnya keinginan mereka untuk merenovasi rumah mereka sehingga ide bisnis plan batu bata ini muncul untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas dengan memilih produk kami sebagai pertimbangn membangun rumah. dan semakin banyaknya pembangunan gedung-gedung sekolah dan ruko-ruko baru, serta renovasi atau tambahan pembangunan gedung pada instansi-instansi juga menjadi pertimbangan kami untuk menjalankan bisnis batu bata ini. Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya bisnis ini juga tidak tergantung musim dan juga batu bata merupakan barang keras yang tidak berkarat jika terkena air walaupun akan berlumut tetapi akan tatap nilai pakainya. Bisnis batu bata juga tidak seperti bisnis konveksi dan kuliner sehingga pasarannya konstan karena model batu bata tidak berubah-ubah seperti pakaian dan tidak akan mubazir jika tidak habis terjual seperti makanan, di sisi lain batu bata juga merupakan benda yang tidak mudah terbakar seperti benda yang mudah terbakar lainnya sehingga minimnya kekhawatiran jika ada sumber api di sekitar batu bata.
bisnis modal kecil batu bata  adalah salah satu bisnis yang sangat mudah untuk anda jalankan sebab jumlah modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini sangat terjangkau. Meskipun dari tahun ke tahun bisnis modal kecil semakin digemari oleh masyarakat, tetapi ide kreatif anda akan dapat bersaing dengan yang lain. Jangan pernah ragu untuk memulai bisnis baru, dari manapun asal anda dan bagaimanapun latar belakang anda, Bisnis Modal Kecil Batu Bata dapat anda jalankan dengan mudah. dan usaha ini terutama sangat di dukung oleh pihak keluarga terutama orang tua saya.
A.    Visi
menciptakan batu bata yang kuat dan tahan lama,  sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dan melayani kepuasan masyarakat dalam segi pembangunan rumah.

B.     Misi
Mampu bersaing dan berkembang sehat dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
C.     Tujuan Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan membuat produk adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1.    Profit
2.    Pengadaan barang atau jasa
3.    Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4.    Full employment
5.    Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6.    Kemajuan atau pertumbuhan
7.    Prestise dan prestasi






1.2 Profil Usaha        
A.    Nama Usaha : Bata Press Andika
Nama usaha adalah nama untuk mendirikan usaha yang utama nya sangat penting untuk mendirikan usaha, nama usaha bertujuan agar konsumen tau bahwa kita sedang menjalan kan usaha yang bergerak di bidang batu bata.
B.     Nama Pemilik : Dedek Andika
            Ini adalah nama sesungguh nya yang mempunyai usaha tersebut, agar  masyarakat mengenal siapa yang mendirikan usaha nya. Yang bekerja keras untuk kemajuan usaha ini.
C.     Alamat Usaha
Alamat usaha berlokasi di JL. TANDEM HILIR LANGKAT KEC. STABAT.
Mengenai lokasi usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lolasi luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Bata Merah yang siap dipasarkan.






BAB II
PRODUK
2.1 Jenis Produk
            Jenis produk yang di hasil kan yaitu batu bata.
 

2.2 Peralatan dan Bahan
1.      Pencetak Batu bata
2.      Mesin air
3.      Meja kayu.
4.      Cangkul.
5.      Sekop.
6.      Drum air.
7.      Tanah merah
8.      Abu
9.      Kayu bakar

2.3 Proses  Pembuatan Bata Secara Manual,
1. Proses Pengolahan Tanah
·         Sediakan tanah yang akan di cetak,dengan cara:
·         Cangkul  tanah yang akan di ambil tanahnya hingga membentuk sebuah lingkaran
·         Kemudian masukkan 2 ekor kerbau tadi ke dalam lubang tanah yang telah di angkut itu
·         Biarkan 2 ekor kerbau itu menginjak injak lubang tersebut hingga benar – benar lunak
2. Proses Pencetakan
·         Setelah proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ke atas meja pencetak. Proses  pengangkutan dengan cara memikulnya. Ada cara khusus yang biasa di lakukan untuk mengangkat tanah , yaitu : membentuk tanah seperti bola besar, tergantung kesanggupan kita untuk mengangkat tanah, kemudian mulailah mengangkatnya.
·         Sebelum kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar cetakan tidak lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.
·         Ambil tanah yang telah tersedia , letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di letakkan di atas meja. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam cetakan itu agar tanah benar-benar padat.
·         Angkat cetakan dengan sedikit yang menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.
2. Proses Pengeringan Bata
·         Proses pengeringan bata tidak berbeda dengan pengeringan bata yang menggunakan mesin, yaitu :
·         Penyusunan bata harus secara terpisah  di bawah gubuk – gubuk yang sengaja di buat untuk pengeringan bata.
·         Usahakan bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan membawa dampak negative bagi kualitas bata
·         Proses pengeringan membutuhkan waktu 1 sampai 2 minggu

4. Proses Pembakaran Bata
Proses pembakaran bata sama juga halnya dengan pembakaran bata yang di buat dengan mesin, yaitu :
·         Memasukkan bata ke tungku pembakaran, menyalakn api, dan pemvbakaran api jika besar ( marak ) prosesnya akan lebih cepat yaitu 2 hari.Namun apabila api dalam keadaan normal maka prosesnya akan berkisar 3-4 hari.
5.  Pendinginan Bata
Pendingina bata di lakukan selama 1 minggu, dan di susun di tempat yang teduh kemudian bata siap di perjual belikan.








BAB III
PEMASARAN
3.1 Strategi Pemasaran
Target pasar yang kami tuju saat ini terutama di bidang proyek pembangunan yang akan memenuhi kebutuhan umum akan properti bahan bangunan salah satunya yaitu batu bata yang dihasilkan perusahaan kami. Setiap sudut kota/kabupaten terdapat pembangunan yang pesat (komplek pertokoan, hotel-hetel dan perumahan) hal ini kami analisa lagi melalui beberapa responden dengan responden bahwa Kota Mataram saat ini sedang dalam tahap berkembang dimana proses pembangunan terjadi dimana-mana. Proyek-proyek perumahan hampir disetiap sudut Kota dan Kabupaten, hotel-hotel pun tumbuh berkembang dari yang renovasi sampai dengan pembangunan baru, Pulau Lombok adalah Pulau perlintasan prospek untuk bisnis hotel sangat menjanjikan, dan kami akan memasar kan batu bata ini ke setiap panglong yang ada, terutama yang terdekat dari usaha pembuatan batu bata ini.
Apabila nantinya ada perubahan dalam pemilihan properti misalnya batu bata inovasi baru maka kami akan mengikuti tren yang ada dengan menganti produksi batu bata merah dengan produksi batu bata inovasi baru yang banyak diminta konsumen. Salah satu kekurangan kami yakni perusahaan kami yang masih memproduksi batu bata secara manual yang menyebabkan kapasitas produksi terbatas sehingga kebutuhan customer kurang terpenuhi. Sementara kelebihannya kami melayani konsumen dengan mengupayakan memproduksi batu bata bebas dari retak atau cacat dan dari batu dan benjolan apapun, selain itu batu bata yang kami produksi seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata, permukaan benar dalam bentuk persegi satu sama lain untuk  menjamin kerapian pekerjaan dalam pembuatan bangunan menggunakan batu bata kami, dan mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang dipersyaratkan.
3.2 Tujuan Pemasaran
Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres. Untuk ke depannya jika usaha batu bata ini berkembang kami berencana untuk mengembangkannya dengan membuat inovasi batu bata anti gempa yang telah ditemukan sebelumnya, namun untuk awal sekarang kami hanya akan menggunkan produkasi batu bata konvensional saja untuk memulai usaha batu bata ini. Selain itu jika usaha kami permintaannya meningkat kami akan mencoba membeli peralatan pembuat batu bata yang lebih modern agar dapat memperbanyak produksi batu bata dalam waktu yang lebih cepat.
3.3 Analisis Swot
  1. Kekuatan : 
  • merupakan salah satu penghasil batu bata
  • penyuplai utama bahan bangunan untuk kalangan pembangunan
  • produsen batu bara terbesar di langkat
2.      Kelemahan : 
  • tidak konsistennya harga saham dalam pasar modal
3.  Peluang :
  • menjadi agen pemasaran batu bata secara eksklusif baik untuk lingkungan nasional maupun internasional

4.  Ancaman :
  •  Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya aktivitas industri batu bata terhadap keadaan lingkungan di Desa Sitimulyo ada lima, yaitu (a) menurunnya kuantitas tanah yang menyebabkan banyak tanah sawah berlubang-lubang dengan ketinggian yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tanah dalam menyimpan air, terutama saat musim penghujan dapat menyebabkan genangan; (b) menurunnya kualitas tanah sehingga menurunkan tingkat kesuburan tanah; (c) rusaknya jaringan irigasi di areal persawahan; (d) polusi udara saat pembakaran yang menyebabkan bau tidak sedap; (e) dan rusaknya jalan desa yang sering dilalui oleh truk pengangkut batu bata. Dampak negatif yang paling banyak dirasakan oleh petani pengusaha batu bata di daerah penelitian adalah menurunnya kuantitas tanah
5.  Strategy Opportunities(Strength) :
  • Meningkatkan volume penjualan perusahaan pada level terbaik rata-rata persaingan usaha
3.4 Struktur Organisasi


 






Gambar 3.4. Struktur Organisasi Bata Press Andika
BAB IV
PERHITUNGAN KEUNTUNGAN
4.1  Modal Usaha
A. Biaya Persiapan Fasilitas :
·         Pembuatan Bangunan Pabrik dan Perlengkapan       Rp15.000.000,00
·         Untuk peralatan seperti :
·         Mesin air                                                                     Rp 470.000,00
·         Drum air                                                                      Rp 250.000,00
·         Mencetak bata                                                             Rp 200.000,00
·         Meja kayu                                                                   Rp500.000,00
·         Cangkul                                                                       Rp 50.000,00
·         Skop                                                                             Rp50.000,00+
·         Jumlah                                                                          Rp16.520.000,00

B. Biaya Oprasional
·         1.    Sewa lahan (pinjam pakai)                                                Rp 1.000.000,00
·         2.    Upah karyawan 70.000 biji @ Rp150,00                        Rp 14.000.000,00
·         3.    Bahan bakar solar 70 liter @ Rp4.000,00                        Rp     280.000,00
·         4.     Bahan baku mentah (tanah) 28 Truk @ Rp250.000,00 Rp 7.000.000,00
·         5.    Sekam padi  1 truk @ Rp700.000,00                              Rp    700.000,00
·         6     Serba-serbi                                                                       Rp    125.000,00+
·         Jumlah                                                                                     Rp23.105.000,00


4.2  Keuntungan
A.    Hasil Pemasaran.
Harga Jual Bata 70.000 biji @ Rp450,00                                     Rp31.500.000,00
1.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Pertama
Ø  Biaya Fasilitas     + Biaya Oprasional
Ø  Rp16.520.000,00 + Rp23.105.000,00                                                = -Rp39.625.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                        = +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                      = -Rp8.125.000,00

2.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kedua
Ø  Biaya Operasional                                                                   = -Rp23.105.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                        +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                         Rp8.395.000,00

3.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketiga
Ø  Biaya Oprasional                                                                      = -Rp23.105.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                       +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                       = Rp8.395.000,00

4.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keempat
Ø  Biaya Oprasional                                                                     =  -Rp23.105.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                       = +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                       = Rp8.395.000,00


5.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kelima
Ø  Biaya Oprasional                                                                     =  -Rp23.105.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                       = +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                      = Rp8.395.000,00

6.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keenam
Ø  Biaya Oprasional                                                                     =  -Rp23.105.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                        = +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                      = Rp8.395.000,00


7.      Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketuju
Ø  Biaya Oprasional                                                                     =  -Rp23.105.000,00
Ø  Hasil Penjualan                                                                       = +Rp31.500.000,00
Ø  Selisih                                                                                      = Rp8.395.000,00

1.       Hasil Penjualan Pertama         = -Rp8.125.000,00
2.       Hasil Penjualan Kedua               = +Rp8.395.000,00
Ø  Selisih                                         = +Rp270.000,00

3.       Hasil Penjualan Ketiga           = +Rp8.395.000,00
Ø  Jumlah                                       = +Rp8.665.000,00

4.       Hasil Penjualan Keempat        = +Rp8.395.000,00
Ø  Jumlah                                        = Rp17.060.000,00
5.       Hasil Penjualan Kelima           = +Rp8.395.000,00
Ø  Jumlah                                        = Rp25.455.000,00

6.       Hasil Penjualan Keenam         = +Rp8.395.000,00
Ø  Jumlah                                        = Rp33.850.000,00

7.       Hasil Penjualan Ketuju              = +Rp8.395.000,00
Ø  Jumlah                                        = Rp42.245.000,00

Jumlah Keuntungan (1,2,3, 4, 5, 6, dan 7) – Modal Awal =
Ø  Rp42.245.000,00 - Rp39.625.000,00 = Rp2.620.000,00.

Jadi pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp2.620.000,00.








BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pengolahan batu bata di daerah penelitian sudah intensif. Pendapatan bersih yang diterima pengrajin industri batu bata di daerah penelitian cukup tinggi yaitu Rp 4.465.609,72 per bulan. Industri batu bata layak untuk diusahakan di daerah penelitian.  Dampak pengolahan industri batu bata mengakibatkan terjadinya penurunan luas lahan pertanian di daerah penelitian
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pengrajin batu bata sebaiknya memperluas pemasaran agar pendapatan semakin meningkat, sehingga industri batu bata pengrajin semakin berkembang. Sebaiknya peneliti lain meneliti tentang dampak pengolahan industri batu bata terhadap berkurangnya lahan pertanian di daerah lain.








DAFTAR PUSTAKA
Amin Muslimin. (2008). Dampak Industri Batu Bata Terhadap Tingkat Kemiskinan dan Kesejahteraan Petani pengusaha Industri Batu Bata di Desa Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY.
Ananto Kusuma Seta. (1987). Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Jakarta: Kalam Mulia.
Ance Gunarsih Kartasapoetra. (1991). Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta.
Mubyarto, 1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES. Mubyarto, 2001, Pengantar Ekonomi Petani, Jakarta: LP3ES. Sandra. 2002. Memberdayakan Industri Kecil Berbasis Agroindustri di Pedesaan. Akatiga. Bandung Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta, UI Press.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar