BATA PRES ANDIKA
MK : Kewirausahaan
DEDEK ANDIKA
201322006
PRODI KOMPUTERISASI AKUNTANSI
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
AMIK IMELDA
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis Makalah panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan pengetahuan dan nikmatnya buat penulisan sehingga
dapat menyelesaikan “ Makalah Kewirausahaan/Tecno Enterpreneuship”.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan kepada saya dengan harapan agar para pembaca dapat
memanfaatkan dengan baik sehingga menambah wawasan pembaca dalam memulai sebuah
usaha.
Makalah ini dirancang sedemikian
rupa sehingga para pembaca dapat mengerti dengan mudah dan memahami tentang
berwirausaha. Harapan penulis agar pembaca dapat mempelajari isi dari makalah
ini.
Tiada gading yang tidak retak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari
penulisan dan isi. Oleh karena itu penulisan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis, selamat membaca
dan memahami Makalah tentang kewirausahaan.
Medan,
17 januari 2016
Dedek andika
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ........................................................ 1
1.2
Profil Usaha............................................................. 4
BAB II PRODUK
2.1
Jenis Produk ........................................................... 5
2.2 Peralatan dan Bahan................................................. 5
2.3
Proses Pembuatan Batu Bata .................................... 6
BAB III PEMASARAN
3.1
Strategi Pemasaran.................................................... 8
3.2 Tujuan Pemasaran .................................................... 9
3.3 Analisis Swot............................................................
9
3.4
Struktur Organisasi.................................................... 10
BAB IV PERHITUNGAN
KEUNTUNGAN
4.1
Modal Usaha............................................................. 11
4.2
Keuntungan usaha...................................................... 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................... 15
5.2
Saran....................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggriss business, dari
kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Batu bata adalah bahan bangunan yang
paling sering digunakan untuk membuat dinding, pagar dan beberapa elemen yang
lain. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh
masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan
bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang
dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak
digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan,
bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi
bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di samping berfungsi
sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai
penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah
sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat
tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan
untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya.
Bisnis batu bata untuk bisnis ini
terinspirasi pada beberapa faktor seperti banyaknya orang kaya baru di
sekeliling yang menyebabkan timbulnya keinginan mereka untuk merenovasi rumah
mereka sehingga ide bisnis plan batu bata ini muncul untuk membantu memenuhi
kebutuhan masyarakat secara luas dengan memilih produk kami sebagai pertimbangn
membangun rumah. dan semakin banyaknya pembangunan gedung-gedung sekolah dan
ruko-ruko baru, serta renovasi atau tambahan pembangunan gedung pada
instansi-instansi juga menjadi pertimbangan kami untuk menjalankan bisnis batu
bata ini. Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya bisnis ini juga
tidak tergantung musim dan juga batu bata merupakan barang keras yang tidak
berkarat jika terkena air walaupun akan berlumut tetapi akan tatap nilai pakainya.
Bisnis batu bata juga tidak seperti bisnis konveksi dan kuliner sehingga
pasarannya konstan karena model batu bata tidak berubah-ubah seperti pakaian
dan tidak akan mubazir jika tidak habis terjual seperti makanan, di sisi lain
batu bata juga merupakan benda yang tidak mudah terbakar seperti benda yang
mudah terbakar lainnya sehingga minimnya kekhawatiran jika ada sumber api di
sekitar batu bata.
bisnis
modal kecil batu bata adalah salah satu
bisnis yang sangat mudah untuk anda jalankan sebab jumlah modal yang dibutuhkan
untuk memulai usaha ini sangat terjangkau. Meskipun dari tahun ke tahun bisnis
modal kecil semakin digemari oleh masyarakat, tetapi ide kreatif anda akan
dapat bersaing dengan yang lain. Jangan pernah ragu untuk memulai bisnis baru,
dari manapun asal anda dan bagaimanapun latar belakang anda, Bisnis Modal Kecil
Batu Bata dapat anda jalankan dengan mudah. dan usaha ini terutama sangat di dukung oleh
pihak keluarga terutama orang tua saya.
A. Visi
menciptakan batu bata yang
kuat dan tahan lama, sehingga mampu
bersaing dengan perusahaan lain. Dan melayani kepuasan masyarakat dalam segi
pembangunan rumah.
B. Misi
Mampu bersaing dan
berkembang sehat dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
C. Tujuan Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha
mengolah bahan untuk dijadikan produk yang dibutuhkan oleh konsumen, produk
dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan membuat produk adalah unruk
mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan
suatu produk bagi konsumen.
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis
atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata, namun
secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
2. Pengadaan barang atau jasa
3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4. Full employment
5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6. Kemajuan atau pertumbuhan
7. Prestise dan prestasi
1.2 Profil Usaha
A. Nama Usaha : Bata Press Andika
Nama usaha adalah nama untuk
mendirikan usaha yang utama nya sangat penting untuk mendirikan usaha, nama
usaha bertujuan agar konsumen tau bahwa kita sedang menjalan kan usaha yang
bergerak di bidang batu bata.
B. Nama Pemilik : Dedek Andika
Ini
adalah nama sesungguh nya yang mempunyai usaha tersebut, agar masyarakat mengenal siapa yang mendirikan
usaha nya. Yang bekerja keras untuk kemajuan usaha ini.
C. Alamat Usaha
Alamat usaha berlokasi di JL. TANDEM HILIR
LANGKAT KEC. STABAT.
Mengenai lokasi usaha yang perlu diperhatikan
adalah mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran
dan lolasi luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk Pencetakan,
Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Bata Merah yang siap dipasarkan.
BAB II
PRODUK
2.1 Jenis Produk
Jenis produk yang di hasil kan yaitu batu
bata.
2.2 Peralatan dan Bahan
1. Pencetak Batu bata
2.
Mesin
air
3.
Meja
kayu.
4.
Cangkul.
5.
Sekop.
6.
Drum
air.
7.
Tanah
merah
8.
Abu
9.
Kayu
bakar
2.3 Proses
Pembuatan Bata Secara Manual,
1. Proses
Pengolahan Tanah
·
Sediakan
tanah yang akan di cetak,dengan cara:
·
Cangkul
tanah yang akan di ambil tanahnya hingga membentuk sebuah lingkaran
·
Kemudian
masukkan 2 ekor kerbau tadi ke dalam lubang tanah yang telah di angkut itu
·
Biarkan
2 ekor kerbau itu menginjak injak lubang tersebut hingga benar – benar lunak
2. Proses Pencetakan
·
Setelah
proses pengolahan tanah selesai, angkat tanah ke atas meja pencetak.
Proses pengangkutan dengan cara memikulnya. Ada cara khusus yang biasa di
lakukan untuk mengangkat tanah , yaitu : membentuk tanah seperti bola besar,
tergantung kesanggupan kita untuk mengangkat tanah, kemudian mulailah
mengangkatnya.
·
Sebelum
kita melakukan pencetakan , taburi cetakan dengan abu terlebih dahulu agar
cetakan tidak lengket. Begitu juga dengan meja cetaknya.
·
Ambil
tanah yang telah tersedia , letakkan dan masukkan dalam cetakan yang telah di
letakkan di atas meja. Kemudian pukulkan tanah yang telah di masukkan ke dalam
cetakan itu agar tanah benar-benar padat.
·
Angkat
cetakan dengan sedikit yang menggoyangkannya, hingga bata keluar dari cetakan.
2. Proses
Pengeringan Bata
·
Proses
pengeringan bata tidak berbeda dengan pengeringan bata yang menggunakan mesin,
yaitu :
·
Penyusunan
bata harus secara terpisah di bawah gubuk – gubuk yang sengaja di buat
untuk pengeringan bata.
·
Usahakan
bata yang di keringkan jangan terlalu terkena sinar matahari karena akan
membawa dampak negative bagi kualitas bata
·
Proses
pengeringan membutuhkan waktu 1 sampai 2 minggu
4. Proses Pembakaran Bata
Proses
pembakaran bata sama juga halnya dengan pembakaran bata yang di buat dengan
mesin, yaitu :
·
Memasukkan
bata ke tungku pembakaran, menyalakn api, dan pemvbakaran api jika besar (
marak ) prosesnya akan lebih cepat yaitu 2 hari.Namun apabila api dalam keadaan
normal maka prosesnya akan berkisar 3-4 hari.
5. Pendinginan Bata
Pendingina
bata di lakukan selama 1 minggu, dan di susun di tempat yang teduh kemudian
bata siap di perjual belikan.
BAB III
PEMASARAN
3.1 Strategi Pemasaran
Target pasar yang kami tuju saat ini terutama di
bidang proyek pembangunan yang akan memenuhi kebutuhan umum akan properti bahan
bangunan salah satunya yaitu batu bata yang dihasilkan perusahaan kami. Setiap
sudut kota/kabupaten terdapat pembangunan yang pesat (komplek pertokoan,
hotel-hetel dan perumahan) hal ini kami analisa lagi melalui beberapa
responden dengan responden bahwa Kota Mataram saat ini sedang dalam tahap
berkembang dimana proses pembangunan terjadi dimana-mana. Proyek-proyek
perumahan hampir disetiap sudut Kota dan Kabupaten, hotel-hotel pun tumbuh
berkembang dari yang renovasi sampai dengan pembangunan baru, Pulau Lombok
adalah Pulau perlintasan prospek untuk bisnis hotel sangat menjanjikan, dan
kami akan memasar kan batu bata ini ke setiap panglong yang ada, terutama yang
terdekat dari usaha pembuatan batu bata ini.
Apabila nantinya ada perubahan dalam pemilihan
properti misalnya batu bata inovasi baru maka kami akan mengikuti tren yang ada
dengan menganti produksi batu bata merah dengan produksi batu bata inovasi baru
yang banyak diminta konsumen. Salah satu kekurangan kami yakni perusahaan kami
yang masih memproduksi batu bata secara manual yang menyebabkan kapasitas
produksi terbatas sehingga kebutuhan customer kurang terpenuhi. Sementara
kelebihannya kami melayani konsumen dengan mengupayakan memproduksi batu bata
bebas dari retak atau cacat dan dari batu dan benjolan apapun, selain itu batu
bata yang kami produksi seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang
rata, permukaan benar dalam bentuk persegi satu sama lain untuk menjamin
kerapian pekerjaan dalam pembuatan bangunan menggunakan batu bata kami, dan
mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang dipersyaratkan.
3.2 Tujuan Pemasaran
Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu
bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat
kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan
dengan bahan yang menggunakan batu bata pres. Untuk ke depannya jika usaha batu
bata ini berkembang kami berencana untuk mengembangkannya dengan membuat inovasi
batu bata anti gempa yang telah ditemukan sebelumnya, namun untuk awal sekarang
kami hanya akan menggunkan produkasi batu bata konvensional saja untuk memulai
usaha batu bata ini. Selain itu jika usaha kami permintaannya meningkat kami
akan mencoba membeli peralatan pembuat batu bata yang lebih modern agar dapat
memperbanyak produksi batu bata dalam waktu yang lebih cepat.
3.3 Analisis Swot
- Kekuatan :
- merupakan salah satu penghasil batu bata
- penyuplai utama bahan bangunan untuk kalangan pembangunan
- produsen batu bara terbesar di langkat
2. Kelemahan :
- tidak konsistennya harga saham dalam pasar modal
3. Peluang :
- menjadi agen pemasaran batu bata secara eksklusif baik untuk lingkungan nasional maupun internasional
4. Ancaman :
- Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya aktivitas industri batu bata terhadap keadaan lingkungan di Desa Sitimulyo ada lima, yaitu (a) menurunnya kuantitas tanah yang menyebabkan banyak tanah sawah berlubang-lubang dengan ketinggian yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi kemampuan tanah dalam menyimpan air, terutama saat musim penghujan dapat menyebabkan genangan; (b) menurunnya kualitas tanah sehingga menurunkan tingkat kesuburan tanah; (c) rusaknya jaringan irigasi di areal persawahan; (d) polusi udara saat pembakaran yang menyebabkan bau tidak sedap; (e) dan rusaknya jalan desa yang sering dilalui oleh truk pengangkut batu bata. Dampak negatif yang paling banyak dirasakan oleh petani pengusaha batu bata di daerah penelitian adalah menurunnya kuantitas tanah
5. Strategy Opportunities(Strength) :
- Meningkatkan volume penjualan perusahaan pada level terbaik rata-rata persaingan usaha
3.4 Struktur
Organisasi
Gambar
3.4. Struktur Organisasi Bata Press Andika
BAB IV
PERHITUNGAN KEUNTUNGAN
4.1
Modal Usaha
A. Biaya Persiapan Fasilitas :
·
Pembuatan
Bangunan Pabrik dan Perlengkapan
Rp15.000.000,00
·
Untuk
peralatan seperti :
·
Mesin
air Rp
470.000,00
·
Drum
air Rp
250.000,00
·
Mencetak
bata Rp
200.000,00
·
Meja
kayu Rp500.000,00
·
Cangkul Rp
50.000,00
·
Skop Rp50.000,00+
·
Jumlah Rp16.520.000,00
B. Biaya
Oprasional
·
1.
Sewa lahan (pinjam pakai)
Rp
1.000.000,00
·
2.
Upah karyawan 70.000 biji @ Rp150,00
Rp 14.000.000,00
·
3.
Bahan bakar solar 70 liter @ Rp4.000,00
Rp
280.000,00
·
4. Bahan baku mentah (tanah) 28 Truk @
Rp250.000,00 Rp 7.000.000,00
·
5.
Sekam padi 1 truk @ Rp700.000,00
Rp
700.000,00
·
6 Serba-serbi Rp 125.000,00+
·
Jumlah Rp23.105.000,00
4.2 Keuntungan
A.
Hasil
Pemasaran.
Harga
Jual Bata 70.000 biji @ Rp450,00 Rp31.500.000,00
1.
Perhitungan
Hasil Penjualan Pembakaran Pertama
Ø Biaya Fasilitas
+ Biaya Oprasional
Ø Rp16.520.000,00 +
Rp23.105.000,00
= -Rp39.625.000,00
Ø Hasil Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
=
-Rp8.125.000,00
2. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kedua
Ø Biaya
Operasional
=
-Rp23.105.000,00
Ø Hasil
Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
= Rp8.395.000,00
3. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketiga
Ø Biaya
Oprasional
= -Rp23.105.000,00
Ø Hasil
Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
= Rp8.395.000,00
4. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keempat
Ø Biaya
Oprasional
= -Rp23.105.000,00
Ø Hasil
Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
= Rp8.395.000,00
5. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kelima
Ø Biaya Oprasional
= -Rp23.105.000,00
Ø Hasil
Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
= Rp8.395.000,00
6. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keenam
Ø Biaya
Oprasional
= -Rp23.105.000,00
Ø Hasil
Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
= Rp8.395.000,00
7. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketuju
Ø Biaya
Oprasional
= -Rp23.105.000,00
Ø Hasil
Penjualan
= +Rp31.500.000,00
Ø Selisih
= Rp8.395.000,00
1. Hasil Penjualan Pertama = -Rp8.125.000,00
2. Hasil Penjualan Kedua
= +Rp8.395.000,00
Ø Selisih
= +Rp270.000,00
3. Hasil Penjualan Ketiga = +Rp8.395.000,00
Ø Jumlah
= +Rp8.665.000,00
4. Hasil Penjualan Keempat = +Rp8.395.000,00
Ø Jumlah = Rp17.060.000,00
5. Hasil Penjualan Kelima = +Rp8.395.000,00
Ø Jumlah = Rp25.455.000,00
6. Hasil Penjualan Keenam = +Rp8.395.000,00
Ø Jumlah = Rp33.850.000,00
7. Hasil Penjualan Ketuju
= +Rp8.395.000,00
Ø Jumlah = Rp42.245.000,00
Jumlah
Keuntungan (1,2,3, 4, 5, 6, dan 7) – Modal Awal =
Ø Rp42.245.000,00 - Rp39.625.000,00 = Rp2.620.000,00.
Jadi
pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil
pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp2.620.000,00.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknik pengolahan batu
bata di daerah penelitian sudah intensif. Pendapatan bersih yang diterima
pengrajin industri batu bata di daerah penelitian cukup tinggi yaitu Rp
4.465.609,72 per bulan. Industri batu bata layak untuk diusahakan di daerah
penelitian. Dampak pengolahan industri
batu bata mengakibatkan terjadinya penurunan luas lahan pertanian di daerah
penelitian
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pengrajin batu bata sebaiknya
memperluas pemasaran agar pendapatan semakin meningkat, sehingga industri batu
bata pengrajin semakin berkembang. Sebaiknya peneliti lain meneliti tentang
dampak pengolahan industri batu bata terhadap berkurangnya lahan pertanian di
daerah lain.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Muslimin. (2008). Dampak Industri Batu Bata Terhadap Tingkat
Kemiskinan dan Kesejahteraan Petani pengusaha Industri Batu Bata di Desa
Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Skripsi Jurusan Pendidikan
Geografi FIS UNY.
Ananto
Kusuma Seta. (1987). Konservasi Sumberdaya Tanah dan Air. Jakarta: Kalam Mulia.
Ance
Gunarsih Kartasapoetra. (1991). Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mubyarto,
1997. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES. Mubyarto, 2001, Pengantar
Ekonomi Petani, Jakarta: LP3ES. Sandra. 2002. Memberdayakan Industri Kecil
Berbasis Agroindustri di Pedesaan. Akatiga. Bandung Soekartawi. 1995. Analisis
Usahatani. Jakarta, UI Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar